Design thinking adalah proses memecahkan masalah menggunakan pendekatan solusi praktis dan kreatif yakni dengan menekankan pendekatan dari sisi user. Melalui proses design thinking ini, diharapkan kita dapat memecahkan masalah, menciptakan produk atau aplikasi solutif yang efektif dengan memahami kebutuhan pengguna terlebih dahulu.
Contoh aplikasi design Thinking
Disini saya akan mencoba mensimulasaikan tentang
pengaplikasian Design Thinking dengan melakukan study kasus pada PT. Gemilang Teknindo Semesta, perusahaan
produsen Sarung tangan Latex Obgyn Sunmed Non Steril. Pada awalnya perusaahaan
memproduksi sarung tangan latex obgyn dan menjualnya dengan system curah
artinya non branded lalu para distributor diberi kebabasan untuk mengemas
dengan kemasan masing-masing atau merk maasing masing. Lalu perusahaan ingin
mengembangkan perusahaan agar memiliki posisioning yang bagus makanya
perusahaan perlu melakukan inovasi-inovasi. Tahap-tahap inovasi yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
A. Empathise
Ini
merupakan tahap awal yang harus lakukan. Pada tahap ini perusahaan bisa
melakukan wawancara, bertemu langsung atau bertindak seolah-oleh berada di
pihak customer. Ini adalah tahap pendekatan kepada customer. Identifikasi
kebutuhan produk berdasarkan empati pada penelitian ini hanya pada produk
sarung tangan Obgyn. Perusahaan melakukan wawancara dengan beberapa distributor
sarung tangan obgyn (selanjutnya disebut sebagai informan) tentang jenis sarung tangan apa yang akan
banyak dibutuhkan di masa yang akan datang. Dari hasil wawancara dengan para
informan, Perusahaan mendapatkan masukan yang sangat berharga bahwa saat ini
ada 2 jenis sarung tangan yang sangat dibutuhkan terutama setelah munculnya
pandemic covid 19 yaitu jenis sarung tangan Nitril dan sarung tangan
Latex. Informan juga menyampaikan bahwa
untuk sarung tangan nitril banyak disuply dari luar negri, para pemainnya
banyak sehingga harganya menjadi sangat murah. Sedangkan untuk jenis sarung
Latex jarang ada produk import yang dijual di Indonesia dan harganya masih
terjaga. Para informan juga menyampaikan keinginannya bahwa produk yang dijual
haruslah produk yang berkualitas bagus, lentur dan tidak sobek. Mereka juga
mengharapkan ketepatan pengiriman dari produk yang mereka pesan. Dan satu hal
yang tidak kalah penting adalah, mereka menginginkan produk yang ready stok /
bukan pre order karena ada produsen sarung tangan bisa memberikan harga lebih
rendah namun harus pre order selama satu bulan. Jadi mereka para informan
berani membayar dengan harga yang sedikit lebih tinggi asalkan produsen bisa
menyediakan produk secara real time.
B. Define
Dari tahapan Empathise diatas Perusahaan bisa menemukan
apa saja harapan yang dimiliki oleh para informan yang merupakan penyalur utama
produk. Perusahaan menemukan beberapa harapan sebagai berikut:
1.
Dari sisi produk mereka menginginkan produk
sarung tangan latex jenis Obgyn dengan kualitas yang bagus, lentur dan tidak
mudah sobek
2.
Dari sisi pengiriman produk mereka menginginkan
produsen bisa menyiapkan produk secara real time, tidak terjadi delay dan tidak
menggunakan system pre order. Mereka berani membayar lebih tinggi asalkan
produsen bisa menyediakan produks ecara real time.
C. Ideate
Pada
tahap ini, Perusahaan mencoba mengumpulkan lalu merangkai semua ide dari informen
sebagai penunjang untuk menciptakan produk yang bernilai seperti harapan dari
informen. Menurut pendapat dari informen, produk yang saat ini sudah diproduksi
memiliki kualitas yang kualitasnya,
lentur dan tidak mudah sobek namun produk mempunyai kekurangan seperti cara
pengemasan yang tidak bagus, kurang Eye Catching. Informen juga memberikan
masukan untuk memproduksi sarung tangan Obgyn jenis steril karena harga sarung
tangan ini dipasaran harganya sangat mahal dan lebih sedikit lagi pesaingnya. Masukan dan ide yang diperoleh dari informen tentunya
sangat berguna bagi kami karena, karena dengan adanya ide-ide tersebut dapat
menambah referensi produk yang akan diciptakan.
D. Prototyping
Pada
tahap ini akhirnya Perusahaan berhasil menciptakan prototype produk seperti yang diinginkan oleh
informen seperti yang disebutkan di tahap empathise. Akhirnya Perusahaan memutuskan untuk
memproduksi sarung tangan Obgyn jenis Steril dan membuat Brand yang bernama
“SUNMED”. Pada dasarnya jenis sarung tangan Obgyn yang Steril tidaklah berbeda dengan yang jenis Non Steril. Hanya saja untuk jenis Steril harus melalui proses
sterilisasi menggunakan sinar Gamma dan produknya juga harrus dikemas lebih
eksklusive. Setelah semua izin untuk memproduksi produk steril didapatkan maka Perusahaan
melakukan trial untuk mendapatkan prototype produk yang akan ditawarkan
kepada para informan. Respon dari informan saat melihat produk baru kami
ternyata sangat puas apalagi mereka bisa mendapatkan harga perolehan yang lebih
murah dibandingkan dengan harga produk pesaing.
Pada tahap ini Perusahaan memastikan bahwa produk
yang disediakan benar-benar sesuai dengan yang mereka inginkan. Dan ini
terkonfirmasi dari pendapat para informan bahwa produk yang di ciptakan
benar-benar sudah memenuhi harapan dari informen..
E. Test
Pada tahap ini kegiatan produksi sudah bisa dilakukan
dengan target awal hanya untuk memenuhi kebutuhan para informen yang sudah
mengkonfirmasi kualitas produk ini. Sedangkan untuk perluasan pemasaran akan
dilakukan 2 bulan setelah produksi perdana dengan terlebih dulu memastikan
bahwa tidak ada major complain dari para informen terkait produk yang sudah di
kirim dan sudah diedarkan oleh mereka. Jika dalam 2 bulan ditemukan major
complain maka proses inovasi akan kembali ke tahap empathise untuk menggali
informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan harapan para informen terkait
produk yang disediakan.
1)
PT. GEMILANG TEKNINDO SEMESTA
Visi :
Menjadi produsen sarung tangan Latex Nomor 1 di Indonesia
Misi : Menyediakan produk sarung tangan Latex berkualitas, Pengiriman Real Time & Harga Kompetitif
Core Values :
Good Quality, Real Time Shipping, Competitive Price
Tagline :
Sunmed - Gloves Specialist
Bauran Pemasaran (7P)
1. Product
/ Produk
Produk
yang diproduksi dan dijual adalah produk sarung tangan Obgyn Merk Sunmed berbahan
Latex jenis Steril dan Non Steril. Segmen pasar yang dituju adalah Klinik,
Rumah sakit, Kebidanan, Guggus Tugas Covid 19, Distributor Alkes, Rumah Tangga,
Industri & Masyarakat Umum. Produk lainnya yang menjadi unggulan adalah
produk sarung tangan Household & Industrial Gloves.
2. Place
Produk sarung tangan Sunmed Gloves bisa didapatkan
hanya melalui para Distributor yang sudah bekerja sama dengan perusahaan.
Sedangkan untuk para distributor memasarkan produknya melalui Marketplace
Online serta mensuply langsung kepada konsumen korporasi / lembaga.
3. Promotion
Perusahaan
melakukan promosi berdasar jenis produk. Hal ini juga bertujuan untuk menguatkan
positioning setiap lini produk. Sehingga produk baru yang diluncurkan relatif
cepat diterima di benak masyarakat, ditambah lagi menggunakan nama sunmed yang
terus dikampanyekan agar lebih mapan dalam persaingan bisnis Latex gloves.
4. People
Perusahaan merekrut dan mempromosikan karyawan yang
sebelumnya ikut merintis dalam pendirian perusahaan serta ikut serta berjuang
dalam membesarkan perusahaan. Tujuannya agar perusahaan mempunyai karyawan yang
loyal dan memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga dan membesarkan
perusaahaan.
5. Process
Perusahaan menekankan untuk selalu melakukan perbaikan
berkelanjutan termasuk memperbaiki proses produksi agar lebih efisien,
meminimalkan waste, dan menghindari kontaminasi produk yang akan menyebabkan
defect dan reject.
6. Physical
Environment