Jumat, 01 Januari 2021

Contoh aplikasi Desigh Thinking pada Perusahaan Produsen sarung tangan Latex PT. Gemilang Teknindo Semesta

Design thinking adalah proses memecahkan masalah menggunakan pendekatan solusi praktis dan kreatif yakni dengan menekankan pendekatan dari sisi user. Melalui proses design thinking ini, diharapkan kita dapat memecahkan masalah, menciptakan produk atau aplikasi solutif yang efektif dengan memahami kebutuhan pengguna terlebih dahulu.

 


Contoh aplikasi design Thinking

Disini saya akan mencoba mensimulasaikan tentang pengaplikasian Design Thinking dengan melakukan study kasus pada  PT. Gemilang Teknindo Semesta, perusahaan produsen Sarung tangan Latex Obgyn Sunmed Non Steril. Pada awalnya perusaahaan memproduksi sarung tangan latex obgyn dan menjualnya dengan system curah artinya non branded lalu para distributor diberi kebabasan untuk mengemas dengan kemasan masing-masing atau merk maasing masing. Lalu perusahaan ingin mengembangkan perusahaan agar memiliki posisioning yang bagus makanya perusahaan perlu melakukan inovasi-inovasi. Tahap-tahap inovasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

 

A.   Empathise

Ini merupakan tahap awal yang harus lakukan. Pada tahap ini perusahaan bisa melakukan wawancara, bertemu langsung atau bertindak seolah-oleh berada di pihak customer. Ini adalah tahap pendekatan kepada customer. Identifikasi kebutuhan produk berdasarkan empati pada penelitian ini hanya pada produk sarung tangan Obgyn. Perusahaan melakukan wawancara dengan beberapa distributor sarung tangan obgyn (selanjutnya disebut sebagai informan)  tentang jenis sarung tangan apa yang akan banyak dibutuhkan di masa yang akan datang. Dari hasil wawancara dengan para informan, Perusahaan mendapatkan masukan yang sangat berharga bahwa saat ini ada 2 jenis sarung tangan yang sangat dibutuhkan terutama setelah munculnya pandemic covid 19 yaitu jenis sarung tangan Nitril dan sarung tangan Latex.   Informan juga menyampaikan bahwa untuk sarung tangan nitril banyak disuply dari luar negri, para pemainnya banyak sehingga harganya menjadi sangat murah. Sedangkan untuk jenis sarung Latex jarang ada produk import yang dijual di Indonesia dan harganya masih terjaga. Para informan juga menyampaikan keinginannya bahwa produk yang dijual haruslah produk yang berkualitas bagus, lentur dan tidak sobek. Mereka juga mengharapkan ketepatan pengiriman dari produk yang mereka pesan. Dan satu hal yang tidak kalah penting adalah, mereka menginginkan produk yang ready stok / bukan pre order karena ada produsen sarung tangan bisa memberikan harga lebih rendah namun harus pre order selama satu bulan. Jadi mereka para informan berani membayar dengan harga yang sedikit lebih tinggi asalkan produsen bisa menyediakan produk secara real time.

 

B.    Define

Dari tahapan Empathise diatas Perusahaan bisa menemukan apa saja harapan yang dimiliki oleh para informan yang merupakan penyalur utama produk. Perusahaan menemukan beberapa harapan sebagai berikut:

1.         Dari sisi produk mereka menginginkan produk sarung tangan latex jenis Obgyn dengan kualitas yang bagus, lentur dan tidak mudah sobek

2.         Dari sisi pengiriman produk mereka menginginkan produsen bisa menyiapkan produk secara real time, tidak terjadi delay dan tidak menggunakan system pre order. Mereka berani membayar lebih tinggi asalkan produsen bisa menyediakan produks ecara real time.

C.    Ideate

Pada tahap ini, Perusahaan mencoba mengumpulkan lalu merangkai semua ide dari informen sebagai penunjang untuk menciptakan produk yang bernilai seperti harapan dari informen. Menurut pendapat dari informen, produk yang saat ini sudah diproduksi  memiliki kualitas yang kualitasnya, lentur dan tidak mudah sobek namun produk mempunyai kekurangan seperti cara pengemasan yang tidak bagus, kurang Eye Catching. Informen juga memberikan masukan untuk memproduksi sarung tangan Obgyn jenis steril karena harga sarung tangan ini dipasaran harganya sangat mahal dan lebih sedikit lagi pesaingnya.  Masukan dan ide yang diperoleh dari informen tentunya sangat berguna bagi kami karena, karena dengan adanya ide-ide tersebut dapat menambah referensi produk yang akan diciptakan.

D.   Prototyping

Pada tahap ini akhirnya Perusahaan berhasil menciptakan prototype produk seperti yang diinginkan oleh informen seperti yang disebutkan di tahap empathise. Akhirnya Perusahaan memutuskan untuk memproduksi sarung tangan Obgyn jenis Steril dan membuat Brand yang bernama “SUNMED”. Pada dasarnya jenis sarung tangan Obgyn yang Steril tidaklah berbeda dengan yang jenis Non Steril. Hanya saja untuk jenis Steril harus melalui proses sterilisasi menggunakan sinar Gamma dan produknya juga harrus dikemas lebih eksklusive. Setelah semua izin untuk memproduksi produk steril didapatkan maka Perusahaan  melakukan trial untuk mendapatkan prototype produk yang akan ditawarkan kepada para informan. Respon dari informan saat melihat produk baru kami ternyata sangat puas apalagi mereka bisa mendapatkan harga perolehan yang lebih murah dibandingkan dengan harga produk pesaing.   Pada tahap ini Perusahaan memastikan bahwa produk yang disediakan benar-benar sesuai dengan yang mereka inginkan. Dan ini terkonfirmasi dari pendapat para informan bahwa produk yang di ciptakan benar-benar sudah memenuhi harapan dari informen..

E.    Test

Pada tahap ini kegiatan produksi sudah bisa dilakukan dengan target awal hanya untuk memenuhi kebutuhan para informen yang sudah mengkonfirmasi kualitas produk ini. Sedangkan untuk perluasan pemasaran akan dilakukan 2 bulan setelah produksi perdana dengan terlebih dulu memastikan bahwa tidak ada major complain dari para informen terkait produk yang sudah di kirim dan sudah diedarkan oleh mereka. Jika dalam 2 bulan ditemukan major complain maka proses inovasi akan kembali ke tahap empathise untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan harapan para informen terkait produk yang disediakan.

 


 

1)        PT. GEMILANG TEKNINDO SEMESTA

Visi                           : Menjadi produsen sarung tangan Latex Nomor 1 di Indonesia

Misi                         : Menyediakan produk sarung tangan Latex berkualitas, Pengiriman Real Time & Harga  Kompetitif

Core Values              : Good Quality, Real Time Shipping, Competitive Price

Tagline                     : Sunmed - Gloves Specialist

 

Bauran Pemasaran (7P)

1.       Product / Produk

Produk yang diproduksi dan dijual adalah produk sarung tangan Obgyn Merk Sunmed berbahan Latex jenis Steril dan Non Steril. Segmen pasar yang dituju adalah Klinik, Rumah sakit, Kebidanan, Guggus Tugas Covid 19, Distributor Alkes, Rumah Tangga, Industri & Masyarakat Umum. Produk lainnya yang menjadi unggulan adalah produk sarung tangan Household & Industrial Gloves. 

2.       Place

Produk sarung tangan Sunmed Gloves bisa didapatkan hanya melalui para Distributor yang sudah bekerja sama dengan perusahaan. Sedangkan untuk para distributor memasarkan produknya melalui Marketplace Online serta mensuply langsung kepada konsumen korporasi / lembaga. 

3.       Promotion

Perusahaan melakukan promosi berdasar jenis produk. Hal ini juga bertujuan untuk menguatkan positioning setiap lini produk. Sehingga produk baru yang diluncurkan relatif cepat diterima di benak masyarakat, ditambah lagi menggunakan nama sunmed yang terus dikampanyekan agar lebih mapan dalam persaingan bisnis Latex gloves.

4.       People

Perusahaan merekrut dan mempromosikan karyawan yang sebelumnya ikut merintis dalam pendirian perusahaan serta ikut serta berjuang dalam membesarkan perusahaan. Tujuannya agar perusahaan mempunyai karyawan yang loyal dan memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga dan membesarkan perusaahaan.

5.       Process

Perusahaan menekankan untuk selalu melakukan perbaikan berkelanjutan termasuk memperbaiki proses produksi agar lebih efisien, meminimalkan waste, dan menghindari kontaminasi produk yang akan menyebabkan defect dan reject.

6.       Physical Environment

                    Perusahaan peduli dengan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. Untuk itu akan segera dibangun pabrik baru dilokasi yang sama untuk mendukung upaya memenuhi standar kesehatan dan keselamatan kerja dan ISO.  

0 komentar:

Posting Komentar