This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 31 Juli 2015

8 Cara Menikmasi Proses Menghafal Al-Quran

8 Cara Menikmasi Proses Menghafal Al-Quran

Berikut ini adalah delapan hal yang insyaaAllah membuat kita merasa nikmat menghafal Al-Qur’an. Tips ini kami dapatkan dari ust. Deden Makhyaruddin yang menghafal 30 juz dalam 19 hari (setoran) dan 56 hari untuk melancarkan. Tapi uniknya, beliau mengajak kita untuk berlama-lama dalam menghafal.
Pernah beliau menerima telepon dari seseorang yang ingin memondokkan anaknya di pesantren beliau…
“Ustadz, menghafal di tempat antum tu berapa lama untuk bisa khatam?”
“SEUMUR HIDUP”, jawab ust. Dede santai.
Meski bingung, Ibu itu tanya lagi, “Targetnya, Ustadz?”
“Targetnya HUSNUL KHOTIMAH, MATI DALAM KEADAAN PUNYA HAFALAN.”
“Mmm…kalo pencapaiannya, Ustadz?”, Ibu itu terus bertanya.
“Pencapaiannya adalah DEKAT DENGAN ALLAH”, kata ust. Deden tegas.
Menggelitik, tapi sarat makna. Prinsip beliau : CEPAT HAFAL itu datangnya dari ALLAH, INGIN CEPAT HAFAL (bisa jadi) datangnya dari SYETAN.
Sebelum membaca lebih jauh, saya harap anda punya komitmen terlebih dahulu untuk meluangkan waktu satu jam per hari khusus untuk qur’an. Kapanpun itu, yang penting durasi satu jam.
Mau tahu lebih lanjut, yuk kita pelajari delapan prinsip dari beliau beserta sedikit penjelasan dari saya.
1. MENGHAFAL TIDAK HARUS HAFAL
Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yang berbeda-beda pada tiap orang. Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yang mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya- yaitu Imam Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun. Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yang sudah kita agendakan HANYA untuk menghafal.
2. BUKAN UNTUK DIBURU-BURU, BUKAN UNTUK DITUNDA-TUNDA
Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah WAKTU KHUSUS untuk menghafal misalnya, maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah. Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar-benar kita hafal. Nikmati saja saat-saat ini. Saat dimana kita bercengkrama dengan Allah. satu jam lho. Masak untuk urusan duniawi delapan jam betah, hehe. Inget, satu huruf melahirkan sepuluh pahala bukan?
So, jangan buru-buru. Tapi ingat, juga bukan untuk ditunda-tunda. Habiskan saja durasi menghafal secara ‘PAS’.
3. MENGHAFAL BUKAN UNTUK KHATAM, TAPI UNTUK SETIA BERSAMA QUR’AN.
Kondisi HATI yang tepat dalam menghafal adalah BERSYUKUR bukan BERSABAR. Tapi kita sering mendengar kalimat “Menghafal emang kudu sabar”, ya kan? Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja. Kesannya ayat-ayat itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat-cepat kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (khatam). Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN. Untuk apa khatam jika tidak pernah diulang? Setialah bersama Al-Qur’an.
4. SENANG DIRINDUKAN AYAT
Ayat-ayat yang sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, sebenarnya ayat itu lagi kangen sama kita. Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe. Coba dibaca arti dan tafsirnya. Bisa jadi ayat itu adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan buru-buru suntuk dan sumpek ketika gak hafal-hafal. Senanglah jadi orang yang dirindukan ayat.
5. MENGHAFAL SESUAP-SESUAP
Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya. Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang-ulang. Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake centong nasi bikin muntah karena terlalu banyak. Menghafal-pun demikian. Jika “’amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “’amma” diulang-ulang. Jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “’anin nabail ‘adzhim” kemudian diulang-ulang. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.
6. FOKUS PADA PERBEDAAN, ABAIKAN PERSAMAAN
“Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban” jika kita hafal 1 ayat ini, 1 saja! maka sebenarnya kita sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat yg ada di surat Ar-Rahman. Sudah hampir separuh surat kita hafal. Maka ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat sesudahnya dan sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.😎
7. MENGUTAMAKAN DURASI
Seperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah pada DURASI bukan pada jumlah ayat yang akan dihafal. Ibarat argo taxi, keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap. Serahkan satu jam kita pada Allah.. syukur-syukur bisa lebih dari satu jam. Satu jam itu gak sampe 5 persen dari total waktu kita dalam sehari loh! Lima persen untuk Al-Quran, harus bisa dong ah…
8. PASTIKAN AYATNYA BERTAJWID
Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita. Bacaan tidak bertajwid yang ‘terlanjur’ kita hafal akan sulit dirubah/diperbaiki di kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya). Jangan dibiasakan otodidak dalam hal apapun yang berkaitan dengan Al-Qur’an; membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari Al-Quran.
NB:
Setiap point dari 1 – 8 saling terkait.
Semoga bermanfaat, niat kami hanya ingin berbagi. Mungkin ini bisa jadi solusi bagi teman-teman yang merasa tertekan, bosan, bahkan capek dalam menghafal.
Kami yakin ada yang tidak setuju dengan uraian di atas. Pro-kontra hal yang wajar karena setiap kepala punya pikiran dan setiap hati punya perasaan. Oh ya, bagi penghafal pemula jangan lama-lama berkutat dalam mencari metode menghafal yang cocok dan pas. Dewasa ini banyak buku ataupun modul tentang menghafal Al-Qur’an dengan beragam judulnya yang marketable. Percayalah, satu metode itu untuk satu orang. Si A cocok dengan metode X, belum tentu demikian dengan si B, karena si B cocok dengan metode Y. Yakini saja sepenuhnya dalam hati bahwa menghafal itu PENELADANAN PADA SUNNAH NABI BUKAN PENERAPAN PADA SUATU METODE.
Satu lagi seringkali teman kita menakut-nakuti, “Jangan ngafal. Awas lho, kalo lupa dosa besar”. Hey, yang dosa itu MELUPAKAN, bukan LUPA. Imam masjidil Harom pernah lupa sehingga dia salah ketika membaca ayat, apakah dia berdosa besar?
Oke ya. Semoga kita masuk syurga dengan jalan menghafal Qur’an. Amiin.
Selamat menghafal.
[Catatan dari Kajian Indahnya hidup dengan Menghafal dan Mentadabburi Al Quran bersama Ustadz Bachtiar Nashir dan Ustadz Deden Mukhyaruddin di Masjid Al Falah; 7/6/’15] – bersama Ustadzuna Alfan Syulukh, S.Psi., Al Hafidz]

Tips Sukses Berjualan Properti

Tips Sukses Berjualan Properti
Tips Sukses Berjualan Properti

Persiapan Penjualan
- Karena kesan pertama sangatlah menentukan, penampilan properti Anda harus sangat diperhatikan. Jika properti yang Anda pasarkan memiliki penampilan yang lebih terawat, rapi, dan segar, baik di bagian luar dan dalamnya, maka kesan pertama bagi para calon pembeli akan lebih baik.
- Menentukan strategi dan harga penjualan yang sesuai dengan pertimbangan sebagai berikut: harga jual properti yang sebanding di daerah yang sama dengan lokasi properti Anda, program pemasaran, dan alasan pembeli untuk membeli.
- Metode yang digunakan dalam menjual: private treaty atau auction [lelang], didukung oleh program pemasaran dan promosi properti yang tepat, serta keahlian negosiasi yang tinggi dari agen properti yang bersangkutan.
- Proses penjualan akan menjadi sah dengan menunjuk agen yang dapat dipercaya, menandatangani perjanjian agensi, dan memperkirakan biaya-biaya yang berkaitan dengan pemasaran properti Anda, komisi bagi agen, pajak, biaya notaris, biaya sertifikasi dan balik nama, biaya lelang, dan sebagainya.
Pelaksanaan Penjualan
- Program pemasaran akan menarik perhatian pasar bahwa properti Anda sedang dipasarkan, ditargetkan untuk database klien-klien yang potensial dan para pembeli potensial di daerah sekitarnya.
- Open inspection adalah cara efektif dalam pasar yang kompetitif untuk memaksimalkan kunjungan klien serta mengurangi stress dan ketidaknyamanan bagi Anda selaku pemilik properti.
- Agen properti Anda akan menjawab semua pertanyaan para pembeli, menerima semua penawaran harga yang masuk dari para pembeli, dan mewakili Anda dalam melakukan negosiasi.
Penyelesaian Penjualan
Setelah segala kesepakatan telah diselesaikan, jumlah pelunasan akan ditransfer ke rekening Anda atau dibayarkan langsung kepada Anda setelah terlebih dahulu menyelesaikan pembayaran pajak-pajak yang bersangkutan.
Referensi : Artikel Faris Vio

Kamis, 30 Juli 2015

5Golongan Manusia Yang Tidak Diterima Sholatnya

5Golongan Manusia Yang Tidak Diterima Sholatnya
5Golongan Manusia Yang Tidak Diterima Sholatnya

SHALAT merupakan kewajiban bagi seluruh umat Muslim yang sudah memasuki baligh. Di mana, jika shalat itu teringgalkan, maka dosa yang tiada tara itu sudah siap menunggu di akhirat kelak. Saking wajibnya, shalat ini masih diberi keringanan agar kita mampu melaksanakan shalat dalam keadaan apa pun dan di mana pun.
Ternyata, tidak semua shalat yang kita lakukan itu dapat diterima oleh Allah SWT. Ada pula shalat yang tidak diterima oleh-Nya. Orang-orang tersebut merupakan orang yang termasuk dalam kategori ini.
Anas bin Malik RA meriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwasanya beliau bersabda, “Lima (golongan manusia) tidak diterima shalatnya, yaitu:
1. Istri yang marah pada suaminya
2. Hamba yang lari dari majikannya,
3. Orang yang memboikot saudaranya lebih dari tiga hari, di mana ia tidak berkata-kata dengan saudaranya,
4. Orang yang terus menerus minum minuman keras,
5. Imam suatu kaum, di mana ia mengimami shalat mereka, sedangkan mereka benci kepadanya.”
Al-Faqih menerangkan bahwa kebencian kaum itu terdiri dari dua hal.Pertama, apabila mereka membenci imam karena kurang baik akhlaknya atau banyak salah di bacaan shalat, sedangkan di dalam jamaah itu ada orang yang lebih baik daripada imam itu, maka inilah yang dilarang untuk menjadi imam.
Kedua, yaitu apabila kebencian disebabkan karena imam itu menganjurkan untuk berbuat baik dan melarang dari perbuatan mungkar atau karena ada rasa dengki, kemudian mereka membencinya, sedangkan di dalam jamaah itu ada orang yang lebih baik daripada imam itu, maka kebencian yang semacam itu tidak bisa diterima, dan hendaknya ia tetap mengimami mereka dan janganlah kebencian itu ia pedulikan. []
sumber : islampos.com

Propaganda Menyesatkan Dalam Ilmu Parenting

Propaganda Menyesatkan Dalam Ilmu Parenting
Propaganda Menyesatkan Dalam Ilmu Parenting

WASPADA PROPAGANDA TERSELUBUNG DALAM PARENTING...!!!
INGATLAH SLALU ANAK ADALAH ASSET PALING BERHARGA DUNIA AKHIRAT.
Menarik... Rangkuman dr ceramah ustadz faudhil adzim, abah ihsan n budi azhari
ADA APA DENGAN KATA JANGAN
Untuk para orang tua & pendidik harap di simak dengan seksama....!!!!
Kekeliruan Buku Pendidikan:
(1). Mengharomkan kata JANGAN
Salah seorang pendidik pernah berkata,
"Pintu terbesar yang paling mudah dimasuk oleh YAHUDI adalah 2 yaitu
dunia psikologi dan
dunia pendidikan."
Karena itulah, berangkat dari hal ini.
Kita akan mengupas beberapa "KEKELIRUAN" pada
buku-buku
pendidikan,
seminar,
teori pendidikan, dll.
yang kadang sudah menjangkiti beberapa para
pendidik muslim,
para ayah dan ibu.
Beberapa waktu lalu, ana sepakat dengan hal ini.
Maka dengan tertulisnya artikel ini,
ana BERTAUBAT kepada Alloh subhanahu wa ta'ala dari bahayanya doktrin di atas.
Mari kita lihat, beberapa perkataan-perkataan
'DALAM PENDIDIKAN' tentang larangan mengucapkan kata JANGAN pada anak,
Diantaranya Ayah Edy,
dia mengatakan pada buku 'Ayah Edy Menjawab hal. 30,
"..gunakan kata-kata preventif, seperti
hati-hati,
berhenti,
diam di tempat, atau
stop.
Itu sebabnya kita sebaiknya tidak menggunakan kata JANGAN karena alam bawah sadar manusia tidak merespons dengan cepat kata JANGAN..."
Pada media online, detik.com, pernah menulis judul artikel :
'Begini Caranya Melarang Anak
Tanpa Gunakan Kata 'Tidak' atau
JANGAN,
bertuliskan demikian,
"...Tak usah bingung, untuk melarang anak tak melulu harus dengan kata JANGAN atau tidak..."
Pada sebuah artikel lain, berjudul,
"Mendidik Anak Tanpa Menggunakan Kata JANGAN”
tertulis,
"Kata JANGAN akan memberikan nuansa negatif dan larangan dari kita sebagai orang tua,
maka dari itu coba untuk mengganti dengan kata yang lebih positif dan berikan alasan yang dapat diterima anak..."
Nah,
inilah SYUBHAT (KERAGUAN).
Indah nampaknya,
tapi di dalamnya terkandung "bahaya yang kronis".
Mari kita bahas syubhat yg mereka gelontorkan.
Sebelumnya,
kalau kita mau teliti,
mari kita tanyakan kepada mereka yang melarang kata JANGAN,
apakah ini punya landasan dalam al-Qur'an dan hadits?
Apakah semua ayat di dalam al-Qur'an tidak menggunakan kata "Laa (JANGAN)"?
Mereka pun mengatakan jangan terlalu sering mengatakan JANGAN.
Sungguh mereka lupa bahwa lebih dari 500
kalimat dalam ayat Al-Qur’an
menggunakan kata JANGAN.
Allohu Akbar,
banyak sekali!
Mau dikemanakan kebenaran ini?
Apa mau dibuang?
Dan diadopsi dari teori dhoif?
Kalau mereka mengatakan kata JANGAN bukan tindakan preventif (pencegahan),
maka kita tanya,
apakah Anda mengenal Luqman AL-Hakim?
Surah Luqman ayat 12 sampai 19.
Kisah ini dibuka dengan penekanan Allaah bahwa Luqman itu orang yang diberi hikmah,
orang arif yang secara tersirat kita diperintahkan untuk meneladaninya (“walaqod ataina luqmanal hikmah….” . dst)
Apa bunyi ayat yang kemudian muncul?
Ayat 13 lebih TEGAS menceritakan bahwa Luqman itu berkata kepada anaknya,
“Wahai anakku,
JANGANLAH engkau menyekutukan Alloh.
Sesungguhnya syirik itu termasuk dosa yang besar”.
Inilah bentuk tindakan preventif yang divaliditas dalam al-Qur'an.
Sampai pada ayat 19,
ada 4 kata “laa” (JANGAN)
yang dilontarkan oleh Luqman kepada anaknya,
yaitu
“laa tusyrik billah”,
“fa laa tuthi’humaa”,
“Wa laa tusho’ir
khoddaka linnaasi”, dan
“wa laa tamsyi fil ardli maraha”.
Luqman tidak perlu mengganti kata “JANGAN menyekutukan Alloh” dengan
(misalnya)
“esakanlah Alloh”.
Pun demikian dengan “Laa” yang lain,
tidak diganti dengan kata-kata kebalikan yang bersifat anjuran.
Mengapa Luqmanul Hakim tidak menganti "JANGAN" dengan "diam/hati-hati"?
Karena ini bimbingan Alloh.
Perkataan "JANGAN" itu mudah dicerna oleh anak,
sebagaimana penuturan Luqman Hakim kepada anaknya.
Dan perkataan JANGAN juga
➕positif,
➖tidak negatif.
Ini semua bimbingan dari Alloh subhaanahu wa ta'aala,
bukan teori pendidikan Yahudi.
Adakah pribadi psikolog atau pakar parenting pencetus aneka teori ‘modern’ yang melebihi kemuliaan dan senioritas Luqman?
Tidak ada!
Luqman bukan nabi,
tetapi namanya diabadikan oleh Allaah dalam Kitab suci karena ketinggian ilmunya.
Dan tidak satupun ada nama psikolog kita temukan dalam kitabullah itu.
Membuang kata “JANGAN” justru menjadikan anak hanya DIMANJA oleh pilihan yang serba benar.
Ia tidak memukul teman bukan karena mengerti bahwa memukul itu terlarang dalam
agama,
tetapi karena lebih memilih berdamai.
Ia tidak sombong bukan karena kesombongan itu dosa,
melainkan hanya karena menganggap rendah hati itu lebih aman baginya.
Dan, kelak, ia tidak berzina bukan karena takut adzab Allaah,
tetapi karena menganggap bahwa menahan nafsu itu pilihan yang dianjurkan orang tuanya.
Nas alulloha salaman wal 'afiyah.
Anak-anak hasil didikan tanpa “JANGAN”
berisiko tidak punya
“sense of syariah”
dan keterikatan hukum.
Mereka akan sangat tidak peduli melihat kemaksiatan bertebaran,
tidak perhatian lagi dengan
"amar ma'ruf nahi mungkar",
tidak ada lagi minat untuk mendakwahi manusia yang dalam kondisi bersalah,
karena dalam hatinya berkata
“itu pilihan mereka, saya tidak demikian”.
Mereka bungkam melihat penistaan agama karena otaknya berbunyi
“mereka memang begitu, yang penting saya tidak melakukannya”.
Itulah sebenar-benar paham liberal,
yang ‘humanis’, toleran, dan menghargai pilihan-pilihan.
Jadi,
yakini dan praktikkanlah teori parenting Barat itu agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi liberal.
Simpan saja AL-Qur’an di lemari paling dalam
dan tunggulah suatu saat akan datang suatu pemandangan yang sama seperti kutipan kalimat di awal tulisan ini.
Astagfirulloh...
Semoga Alloh subhanallohu wa ta'aala memberi taufik kepada kita semua.....
Aamiin......
cps wa
Mari kita renungkan bersama

8 Jenis Godaan Syaitan Pada Saat Sholat

8 Godaan Syetan Ketika Shalat

8 Jenis Godaan Syaitan Pada Saat Sholat


Pernah bersin-bersin, menguap, lupa jumlah rakaat, ataupun teringat sesuatu yang tadinya terlupa ketika sedang shalat? Waspadalah, itu merupakan sedikit hal yang dilakukan syetan untuk menggoda kita dalam shalat. Sobat, sesungguhnya Allah telah menerangkan bahwa syetan adalah musuh yang nyata untuk kita, namun kebanyakan dari kita mengabaikan keterangan tersebut karena kita tak bisa melihat wujud syetan dan apa saja
gangguannya.
“Sesungguhnya syaitan itu adalah  usuh yang nyata bagi manusia". (Q.S. Yusuf: 5)

Apa saja tanda-tanda gangguan syetan dalam shalat? Ini dia ulasannya berdasarkan hadits Rasulullah:

1. Ragu ketika wudhu
Diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dari Ubay bin Ka’ab bahwa Rasulullah bersabda “sesungguhnya didalam wudhu ada setan yang dikenal dengan al-Walhan. Karena itu berhati-hatilah kalian dari bisikkan air”. (dalam riwayat Ibnu Majah dan al Hakim dengan lafadz “sesungguhnya dalam wudhu itu ada setan yang dinamakan al Walhan karena itu waspadailah dia”)

Ibnul Qayyim rahimahullaah berkata: “Termasuk tipu daya syetan yang banyak mengganggu mereka adalah was-was dalam bersuci (berwudhu) dan niat atau saat takbiratul ihram dalam sholat”. Was-was itu membuat mereka tersiksa dan tidak tenteram. Abu Dawud, Tirmidzi, dan an Nasa’I meriwayatkan dari Abdullah bin Mughofal, Rosulullah bersabda “Janganlah kamu kencing di air pemandian karena umumnya bisikan itu berasal dari tempat itu”. (Riwayat Abu
Dawud dengan lafadz “Janganlah kamu kencing ditempat pemandian lalu mandi di tempat itu”.). Imam Ahmad menambahkan “Kemudian ia berwudhu, karena sesungguhnya was-was itu pada umumnya berasal dari situ”.

2. Salah Bacaan
‘Utsman bin Abil ‘Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syetan telah hadir dalam sholatku dan membuat bacaanku salah dan rancu”. Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam menjawab, “Itulah syaitan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah Subhaanahu wa ta’aala Akupun melakukan hal itu dan Allah Subhaanahu wa ta’aala menghilangkan gangguan itu dariku” (HR. Muslim)

3. Lupa Rakaat Shalat
Al Bazzar dan at Thabroni mengkisahkan riwayat dari bapak Abi al Malih bahwa ada seseorang lelaki yang bertanya kepada Rosulullah “Wahai Rosulullah, aku mengadu padamu tentang bisikkan, yang menimpa dalam sholatku sehingga aku tidak mengetahui apakah bilangan sholatku genap atau ganjil”. Lalu Rosulullah bersabda “Andaikan kamu mengalami seperti itu angkatlah jemari jempol tangan kananmu lalu tusukkan pada paha kiri kamu dan ucapkan ‘bismillah’, karena itu merupakan pisau setan. “Jika salah seorang dari kalian sholat, syetan akan datang kepadanya untuk menggodanya sampai ia tidak tahu berapa rakaat yang ia telah kerjakan. Apabila salah seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Membuat Ragu Apakah Telah Kentut/ berhadas
Abdurrozaq dan Ibnu ad Dunya meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud ia berkata “Sesungguhnya setan berputar kepada salah seorang kamu di dalam sholatnya untuk mengganggu sholatnya dan apabila ia tidak berhasil maka setan meniup duburnya hingga ia ragu apakah ia hadas atau tidak. Maka janganlah seseorang kamu berpaling hingga ia mencium bau atau mendengarkan suara”. Ibnu Mas’ud meriwayatkan ia berkata “Sesungguhnya setan-setan mengalir pada peredaran darah manusia hingga ia dating pada salah seorang kamu dalam
sholatnya maka ia meniup pada duburnya dan ia membasahi saluran kencingnya kemudian ia berkata ‘engkau telah berhadas’. Maka janganlah berpaling salah seorang kamu hingga ia mencium bau atau mendengar suara atau mendapatkan basah”.

5. Merasa mengantuk
Ath Thobroni meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud ia berkata “Mengantuk ketika berperang adalah ketentraman dari Allah dan mengantuk ketika sholat adalah dari setan”. 

6. Menguap, Bersin, Muntah, Mimisan
Meriwayatkan oleh Ibnu Syaibah dan ath Thobroni ia berkata “Menguap dan bersin dalam sholat adalah dari setan”.
At Tirmidzi dari Dinar ia berkata “Bersabda Rosulullah : bersin, mengantuk, menguap dalam sholat, haid, muntah dan mimisan adalah dari setan”. 

“Adapun menguap itu datangnya dari syetan, maka hendaklah seseorang mencegahnya (menahannya) selagi bisa. Apabila ia berkata ha… berarti syaitan tertawa dalam mulutnya” (HR Bukhari dan Muslim) “Apabila salah seorang dari kalian bimbang atas apa yang dirasakan di perutnya apakah telah keluar sesuatu darinya atau tidak, maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid sampai ia yakin telah mendengar suara (keluarnya angin) atau mencium baunya” (HR Muslim). 

7. Mengingat sesuatu yang tadinya terlupa
“Rasulullah saw bersabda, “Apabila dikumandangkan azan sholat, syetan akan berlari seraya terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara azan tersebut. Apabila muadzin telah selesai azan, ia kembali lagi. Dan jika iqamat dikumandangkan, ia berlari. Apabila telah selesai iqamat, dia kembali lagi. Ia akan selalu bersama orang yang sholat seraya berkata kepadanya: “Ingatlah apa yang tadinya tidak kamu ingat!”, sehingga orang tersebut tidak tahu berapa rakaat ia sholat” (HR Bukhari)

8. Menoleh kanan kiri ketika shalat
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallaah ‘anhaa, ia berkata: “Saya bertanya kepada Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam tentang hukum menengok ketika sholat”. Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam menjawab, “Itu adalah curian syetan atas sholat seorang hamba”. (HR Bukhari) Demikianlah tanda-tanda gangguan syetan ketika kita shalat, semoga kita mengerti bagaimana cara menangkalnya sebagaimana petunjuk Rasulullah shalallaahu alaihi wassalam.. wallahua'lam

Selasa, 28 Juli 2015

Ibadah-ibadah Penting yang Sering Kita Lupa Mengamalkannya

KITA MENGETAHUI, TAPI SAYANG ..
KITA TIDAK MENGAMALKAN..
Ibadah-ibadah Penting yang Sering Kita Lupa Mengamalkannya

🌷Imam Ibnul Qayyim rahimahullah pernah mengisahkan:
"Seorang anak perempuan meninggal karena Thoun, kemudian ayahnya melihatnya di dalam mimpi, maka ayahnya berkata kepadanya: "Wahai anakku kabarkan kepadaku tentang akhirat!"
🌷Anak perempuan itu menjawab: "Kami telah melewati perkara yang sangat besar, dan sesungguhnya kita telah mengetahui, tapi kita tidak mengamalkannya. Demi Allah, sesungguhnya satu ucapan tasbih atau satu rakaat sholat yang tertulis dalam lembaran amalku lebih aku sukai daripada dunia dan seluruh isinya"..
🌷Berkata Ibnul Qayyim: "Anak perempuan itu telah mengatakan perkataan yang dalam maknanya (sesungguhnya kami mengetahui, tapi kita tidak mengamalkan), akan tetapi banyak diantara kita yang tidak memahami maknanya.."
1⃣Kita mengetahui, bahwa ucapan سبحان الله وبحمده Subhanallahi wa bihamdihi sebanyak 100 kali akan menghapuskan dosa-dosa kita, walaupun dosa kita sebanyak buih di lautan. Akan tetapi sayang.. Berapa banyak hari kita yang berlalu tanpa kita mengucapkannya sedikitpun..💬
2⃣Kita mengetahui, bahwa pahala dua rakaat Dhuha setara dengan pahala 360 shodaqah, akan tetapi sayang.. Hari berganti hari tanpa kita melakukan sholat Dhuha...💬
3⃣Kita mengetahui, bahwa orang yang berpuasa sunnah karena Allah satu hari saja, akan dijauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 musim atau 70 tahun perjalanan. Tapi sayang, kita tidak mau menahan lapar..💬
4⃣Kita mengetahui, bahwa siapa yang menjenguk orang sakit akan diikuti oleh 70ribu malaikat yang memintakan ampun untuknya.. Tapi sayang, kita belum juga menjenguk satu orang sakit pun pekan ini..💬
5⃣Kita mengetahui, bahwa siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya sebesar sarang burung, akan dibangunkan sebuah rumah di surga. Tapi sayang, kita tidak tergerak untuk membantu pembangunan masjid walaupun hanya dengan beberapa puluh ribu..💬
6⃣Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu janda dan anak yatimnya, pahalanya seperti berjihad di jalan Allah, atau seperti orang yang berpuasa sepanjang hari tanpa berbuka, atau orang yang sholat sepanjang malam tanpa tidur. Tapi sayang, sampai saat ini kita tidak berniat membantu seorang janda pun..💬
7⃣Kita mengetahui, bahwa orang yang membaca satu huruf dari Al Qur'an, baginya sepuluh kebaikan dan satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh kali. Tapi sayang, kita tidak pernah meluangkan waktu membaca Al Qur'an dalam jadwal harian kita...💬
8⃣Kita mengetahui, bahwa haji yang mabrur, tidak ada pahala baginya kecuali surga, dan akan diampuni dosa2nya shg kembali suci seperti saat dilahirkan oleh ibunya. Tapi sayang, kita tidak bersemangat untuk melaksanakannya, padahal kita mampu melaksanakannya..💬
9⃣Kita mengetahui, bahwa orang mukmin yg paling mulia adalah yg yang paling banyak sholat malam, dan bahwasanya Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabatnya tidak pernah meremehkan sholat malam di tengah segala kesibukan dan jihad mereka. Tapi sayang kita terlalu meremehkan sholat malam..💬
🔟Kita mengetahui, bahwa hari kiamat pasti terjadi, tanpa ada keraguan, dan pd hari itu Allah akan membangkitkan semua yg ada di dalam kubur. Tetapi sayang, kita tidak pernah mempersiapkan diri untuk hari itu..💬
1⃣1⃣Kita sering menyaksikan org2 yg meninggal mendahului kita, tetapi sayang, kita selalu larut dh senda gurau dan permainan dunia seakan kita mendapat jaminan hidup selamanya dan tidak akan akan menyusul mereka..💬
Wahai Saudaraku yag dirahmati Allah.. Semoga kita segera merubah keadaan kita mulai detik ini, dan mempersiapkan datangnya hari perhitungan yg pasti akan kita hadapi..
Hari dimana kita mempertanggung jawabkan setiap perbuatan kita di dunia..
Hari ketika lisan kita dikunci, sedangkan mata, kaki, dan tangan kita yg menjadi saksi..
Dan pd hari itu, setiap org akan lari dari saudaranya, ibu dan bapaknya, teman2 dan anaknya, karena pd hari itu setiap org akan disibukkan dg urusannya masing-masing..
📝 Diterjemahkan
Di kota Madinah

Ternyata Jodoh Kita Begitu Dekat

Ternyata Jodoh Kita Begitu Dekat
Ternyata Jodoh Kita Begitu Dekat

Pernah liat orang yang jodohnya ternyata punya kemiripan wajah 
Atau bisa jadi sifatnya yang banyak kesamaan?
Tapi yang paling bisa diprediksikan, biasanya jodoh kita itu nggak jauh dari lingkungan aktivitas kita loh.
Artis biasanya nikah dengan artis lagi.
Aktivis suka berjodoh dengan sesama aktivis.
Pasivis biasanya berjodoh dengan pesimis.
Hafidz quran menikah dengan hafidzah..
Karena kecenderungan kita lebih tertarik dengan orang yang punya banyak kesamaan dengan diri kita.
So, tinggal memilih, mau dapatkan yang terbaik dengan memperbaiki kualitas diri atau mendapatkan ala kadarnya akibat ketidakseriusan kita. Sahabat pilih yang mana?
*Silahkan dishare. Moga manfaat
Subhanallah semoga kita semua ditinggikan ilmunya, dinaikanlah drajatnya , dibesarkanlah rezekinya, diharumkan namanya, disetiakanlah cintanya, dipanjangakanlah umurnya, dijauhkanlah dari azab kubur dan api neraka dan dikabulkan doa nya

Jangan Salah Menilai Orang

JANGAN SALAH MENILAI ORANG
Jangan Slah Menilai Orang

Jangan menilai orang dari rupanya. Karena Rasulullah melihat si pendek tak menawan ;Julaybib r.a dikejar kejar oleh para bidadari surga.
Berilah kesempatan seseorang untuk berubah. Karena seseorang yang hampir membunuh Rasulpun kini terbaring disebelah makam beliau ;Umar bin Khattab.
Jangan melihat seseorang dari masa lalunya. Seseorang yang pernah berperang melawan agama Allahpun akhirnya menjadi pedang-nya Allah ;Khalid bin Walid.
Jangan memandang orang dari status dan hartanya. Karena sepatu emas fir'aun berada di neraka, sedangkan sandal jepit ;Bilal bin Rabah terdengar di surga.
Subhanallah semoga Yg Like dan membagikan status ini ditinggikan ilmunya, dinaikanlah drajatnya , dibesarkanlah rezekinya, diharumkan namanya, disetiakanlah cintanya, dipanjangakanlah umurnya, dijauhkanlah dari azab kubur dan api neraka dan dikabulkan doa nya 

Kenapa Pandai MAslah Agama Tidak Menjamin Kesuksesan Seseorang

BISA UNTUK MENJADI RENUNGAN DIRIKU & DIRIMU...
Kenapa Pandai MAslah Agama Tidak Menjamin Kesuksesan Seseorang

Alhamdulillah sekarang kita dalam keadaan memeluk agama Islam. Ya, agama yang Allah cintai dan membawa kita pada keselamatan hidup di dunia dan di akhirat. Islam Allah perkenalkan melalui para Nabi dan Rasul-Nya. Dengan hadirnya Islam di dunia ini, setidaknya mampu memberikan nuansa baru bagi kehidupan dunia yang penuh dengan godaan, cobaan, rintangan bagi yang menyadarinya. Bagi yang tidak, mereka akan menganggap dunia adalah Surga, penuh nikmat, hidup bebas, dan tempat bersenang-senang.
Sebagai seorang yang beragama Islam, kita diwajibkan untuk mengerti perihal agama kita sendiri. Belajar agama mulai dari membaca alif, ba', ta', hingga mengerti tentang hikmah di balik ciptaan Allah di dunia ini. Selain itu, kita juga harus mengetahui tentang perintah-perintah-Nya serta larangan-larangan-Nya. Tentu dalam hal ini tidak bisa kita mengerti tanpa belajar terlebih dahulu.
Banyak diantara kita yang jago perihal agama. Bahkan sangat mahir jika diminta untuk menjawab berbagai persoalan yang terjadi di dunia ini. Mulai dari permasalahan yang sederhana hingga problematika yang kontemporer seperti halnya pacaran, dan sebagainya. Bahkan kebanyakan diantaranya adalah lulusan pondok pesantren, karena dalam lembaga pendidikan ini memang yang paling diprioritaskan adalah ilmu agamanya.
Namun apakah dengan berbekal ilmu agama yang mumpuni, selalu mampu menjawab setiap diberi persoalan, dan bacaan sehari-hari adalah kitab klasik para imam terdahulu menjadi seseorang itu meraih kesuksesan? Neraca kesuksesan yang saya perbincangkan saat ini adalah dalam hal dunia, karena jika diakhirat hanya Allah yang berhak untuk menimbang, menilai dan menentukannya.
Banyak diantaranya mereka yang dijuluki gudangnya ilmu agama oleh masyarakat, namun justru berada dalam hiruk pikuk perekonomian. Tidak sedikit mereka yang pintar agama, namun bahkan dalam hal makan saja masih 'mengemis' kepada orang lain. Hal ini bukan lantaran Allah memberikan cobaan kepada mereka, bukan pula Allah sedang mengujinya, namun marilah berpikir lebih rasional menggunakan akal sehat.
Saya punya teman dulu yang gak pinter-pinter amat soal agama, tapi sekarang ia sukses menjadi seorang polisi. Karena saya tahu dulu ia sering sholat dhuha di masjid ketika temen-temen kebanyakan sedang istirahat. Punya juga teman yang sekarang punya perusahaan yang menurut saya cukup besar, bergerak di sektor budidaya ikan. Dulu dia sering mengajak temen-temen sholat fardhu ketika kumandang adzan sudah terdengar, gak peduli guru di kelas atau tidak. Saya juga punya temen yang sekarang Allah mudahkan rezekinya mulai dari beasiswa, diundang di banyak event, sampai jadi orang terkenal di kampusnya. Karena ia sangat rajin bersedekah, bahkan setiap harinya.
Sedikit merenung, ternyata mereka yang Allah mudahkan dalam urusan dunia bukanlah mereka yang pintar agama, bukan pula mereka yang sering baca-baca buku agama, dan profesinya pun tak pula berkecimpung dalam hal agama. Melainkan mereka adalah yang taat terhadap agama, yang selalu menjalankan perintah agama, tanpa basa-basi, tanpa bertele-tele, tanpa debat sana-sini. Merekalah yang Allah mudahkan dalam urusan dunia.
Mungkin selama ini kita sibuk dengan agama kita sendiri. Meneliti mana yang sebenarnya dijadikan pegangan, mana yang dijadikan pedoman, bahkan banyak mencari literatur, bertanya kesana-kemari, bahkan tiada hari tanpa ilmu yang di dapat selain ilmu agama. Tapi, kita tak pernah mengamalkannya, kita hanya sibuk dengan ilmunya, kita tak pernah taat kepada-Nya secara utuh, hanya berusaha untuk mempelajari agama-Nya saja. Jika demikian, apa bedanya kita dengan mereka (orang asing) yang belajar agama kita, tapi akidahnya tetaplah kepada Tuhan selain-Nya.
(Luqman Abdurraman Shaleh/Mahasiswa S2 PAI di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang/Wasathon.com).

Sandal Jepit Istriku

SANDAL JEPIT ISTRIKU
sandal jepit istriku
Selera makanku mendadak punah. Hanya ada rasa kesal dan jengkel yang memenuhi kepala ini. Duh... betapa tidak gemas, dalam keadaan lapar memuncak seperti ini makanan yang tersedia tak ada yang memuaskan lidah. Sayur sop ini rasanya manis bak kolak pisang, sedang perkedelnya asin nggak ketulungan.
"Ummi... Ummi, kapan kau dapat memasak dengan benar...? Selalu saja, kalau tak keasinan...kemanisan, kalau tak keaseman... ya kepedesan!"
Ya, aku tak bisa menahan emosi untuk tak menggerutu.
"Sabar bi..., Rasulullah juga sabar terhadap masakan Aisyah dan Khodijah. Katanya mau kayak Rasul...? " ucap isteriku kalem.
"Iya... tapi abi kan manusia biasa. Abi belum bisa sabar seperti Rasul. Abi tak tahan kalau makan terus menerus seperti ini...!" Jawabku dengan nada tinggi.
Mendengar ucapanku yang bernada emosi, kulihat isteriku menundukkan kepala dalam-dalam. Kalau sudah begitu, aku yakin pasti air matanya sudah merebak.
***
Sepekan sudah aku ke luar kota. Dan tentu, ketika pulang benak ini penuh dengan jumput-jumput harapan untuk menemukan 'baiti jannati' di rumahku. Namun apa yang terjadi...?
Ternyata kenyataan tak sesuai dengan apa yang kuimpikan. Sesampainya di rumah, kepalaku malah mumet tujuh keliling. Bayangkan saja, rumah kontrakanku tak ubahnya laksana kapal burak (pecah). Pakaian bersih yang belum disetrika menggunung di sana sini. Piring-piring kotor berpesta pora di dapur, dan cucian... ouw... berember-ember. Ditambah lagi aroma bau busuknya yang menyengat, karena berhari-hari direndam dengan detergen tapi tak juga dicuci.
Melihat keadaan seperti ini aku cuma bisa beristigfar sambil mengurut dada.
"Ummi...ummi, bagaimana abi tak selalu kesal kalau keadaan terus menerus begini...?" ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Ummi... isteri sholihat itu tak hanya pandai ngisi pengajian, tapi dia juga harus pandai dalam mengatur tetek bengek urusan rumah tangga. Harus bisa masak, nyetrika, nyuci, jahit baju, beresin rumah...?" Belum sempat kata-kataku habis sudah terdengar ledakan tangis isteriku yang kelihatan begitu pilu.
"Ah...wanita gampang sekali untuk menangis...," batinku berkata dalam hati.
"Sudah diam Mi, tak boleh cengeng. Katanya mau jadi isteri shalihat...? Isteri shalihat itu tidak cengeng," bujukku hati-hati setelah melihat air matanya menganak sungai dipipinya.
“Gimana nggak nangis! Baru juga pulang sudah ngomel-ngomel terus. Rumah ini berantakan karena memang ummi tak bisa mengerjakan apa-apa. Jangankan untuk kerja untuk jalan saja susah. Ummi kan muntah-muntah terus, ini badan rasanya tak bertenaga sama sekali," ucap isteriku diselingi isak tangis.
"Abi nggak ngerasain sih bagaimana maboknya orang yang hamil muda..." Ucap isteriku lagi, sementara air matanya kulihat tetap merebak.
***
Bi..., siang nanti antar Ummi ngaji ya...?" pinta isteriku.
"Aduh, Mi... abi kan sibuk sekali hari ini. Berangkat sendiri saja ya?" ucapku.
"Ya sudah, kalau abi sibuk, Ummi naik bis umum saja, mudah-mudahan nggak pingsan di jalan," jawab isteriku.
"Lho, kok bilang gitu...?" selaku.
"Iya, dalam kondisi muntah-muntah seperti ini kepala Ummi gampang pusing kalau mencium bau bensin. Apalagi ditambah berdesak-desakan dalam bus dengan suasana panas menyengat. Tapi mudah-mudahan sih nggak kenapa-kenapa," ucap isteriku lagi.
"Ya sudah, kalau begitu naik bajaj saja," jawabku ringan.
Pertemuan hari ini ternyata diundur pekan depan. Kesempatan waktu luang ini kugunakan untuk menjemput isteriku. Entah kenapa hati ini tiba-tiba saja menjadi rindu padanya. Motorku sudah sampai di tempat isteriku mengaji. Di depan pintu kulihat masih banyak sepatu berjajar, ini pertanda acara belum selesai.
Kuperhatikan sepatu yang berjumlah delapan pasang itu satu persatu. Ah, semuanya indah-indah dan kelihatan harganya begitu mahal.
"Wanita, memang suka yang indah-indah, sampai bentuk sepatu pun lucu-lucu," aku membatin sendiri. Mataku tiba-tiba terantuk pandang pada sebuah sendal jepit yang diapit sepasang sepatu indah. Dug! Hati ini menjadi luruh.
"Oh....bukankah ini sandal jepit isteriku?" tanya hatiku.
Lalu segera kuambil sandal jepit kumal yang tertindih sepatu indah itu. Tes! Air mataku jatuh tanpa terasa. Perih nian rasanya hati ini, kenapa baru sekarang sadar bahwa aku tak pernah memperhatikan isteriku. Sampai-sampai kemana ia pergi harus bersandal jepit kumal. Sementara teman-temannnya bersepatu bagus.
"Maafkan aku Maryam," pinta hatiku.
"Krek...," suara pintu terdengar dibuka. Aku terlonjak, lantas menyelinap ke tembok samping.
Kulihat dua ukhti berjalan melintas sambil menggendong bocah mungil yang berjilbab indah dan cerah, secerah warna baju dan jilbab umminya. Beberapa menit setelah kepergian dua ukhti itu, kembali melintas ukhti-ukhti yang lain. Namun, belum juga kutemukan Maryamku. Aku menghitung sudah delapan orang keluar dari rumah itu, tapi isteriku belum juga keluar.
Penantianku berakhir ketika sesosok tubuh berbaya gelap dan berjilbab hitam melintas.
"Ini dia mujahidahku!" pekik hatiku.
Ia beda dengan yang lain, ia begitu bersahaja. Kalau yang lain memakai baju berbunga cerah indah, ia hanya memakai baju warna gelap yang sudah lusuh pula warnanya. Diam-diam hatiku kembali dirayapi perasaan berdosa karena selama ini kurang memperhatikan isteri. Ya, aku baru sadar, bahwa semenjak menikah belum pernah membelikan sepotong baju pun untuknya. Aku terlalu sibuk memperhatikan kekurangan-kekurangan isteriku, padahal di balik semua itu begitu banyak kelebihanmu, wahai Maryamku.
Aku benar-benar menjadi malu pada Allah dan Rasul-Nya. Selama ini aku terlalu sibuk mengurus orang lain, sedang isteriku tak pernah kuurusi. Padahal Rasul telah berkata: "Yang terbaik di antara kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya."
Sedang aku..? Ah, kenapa pula aku lupa bahwa Allah menyuruh para suami agar menggauli isterinya dengan baik. Sedang aku...? terlalu sering ngomel dan menuntut isteri dengan sesuatu yang ia tak dapat melakukannya. Aku benar-benar merasa menjadi suami terdzalim!!!
"Maryam...!" panggilku, ketika tubuh berbaya gelap itu melintas.
Tubuh itu lantas berbalik ke arahku, pandangan matanya menunjukkan ketidakpercayaan atas kehadiranku di tempat ini. Namun, kemudian terlihat perlahan bibirnya mengembangkan senyum. Senyum bahagia.
"Abi...!" bisiknya pelan dan girang. Sungguh, aku baru melihat isteriku segirang ini.
"Ah, kenapa tidak dari dulu kulakukan menjemput isteri?" sesal hatiku.
***
Esoknya aku membeli sepasang sepatu untuk isteriku. Ketika tahu hal itu, senyum bahagia kembali mengembang dari bibirnya.
"Alhamdulillah, jazakallahu...,"ucapnya dengan suara tulus.
Ah, Maryam, lagi-lagi hatiku terenyuh melihat polahmu. Lagi-lagi sesal menyerbu hatiku. Kenapa baru sekarang aku bisa bersyukur memperoleh isteri zuhud dan 'iffah sepertimu? Kenapa baru sekarang pula kutahu betapa nikmatnya menyaksikan matamu yang berbinar-binar karena perhatianku...?
Semoga berguna bagi kita semua....amin ya rabbal alamien
Wassalam
Hamba Allah
‪#‎copas‬ FP kawanimut

Senin, 27 Juli 2015

3 Penyebab Kucing Mendatangi Kita

"3 SEBAB KUCING DATANG PADA KITA..".
Pertama
Allah sedang beritahu makanan kita, hak kita itu bukan semuanya rezeki kita. Sebahagiannya rezeki kucing itu. Sebab itu ia datang pada kita.
Kedua
Allah sedang beritahu apabila kita memberi makanan kepada kucing itu, rezeki lain akan Allah ganti yang lebih baik. Sebab 1 kebaikan itu Allah balas 10 kebaikan. Allah maha mampu memberi lebih dari itu.
Ketiga
Allah sedang bagi tahu apabila kita tak memberi makanan kepada kucing itu, sebenarnya kita sedang menolak rezeki baru yang Allah berikan kepada kita. Rezeki itu luas bukan hanya pada uang. Tetapi meliputi semua kehidupan. Ingin ikhlas memberi, berilah pada hewan karena hewan tak pandai mengucapkan terima kasih kepada kita. Ia hanya tahu minta dan makan.
Semoga manfaat silahkan share dan bagi-bagikan!