Blue Ocean Strategi secara istilah berarti strategi samudra biru. Samudra biru merupakan lawan kata dari samudra merah. Kalau kita korelasikan dengan bahasan strategy usaha atau bisnis maka strategi samudra biru merupakan sebuah istilah yang mengacu kepada suatu strategi yang dilakukan oleh perusahaan dengan menciptakan sebuah segmen pasar baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan oleh para pesaing lain dengan tujuan untuk berlepas diri dari persaingan pasar. Maka ketika perusahaan tersebut berhasil menerapkan strategi samudra biru maka dia akan menjadi leader atau pioneer di segmen pasar tersebut dan terhindar dari perang harga yang biasa terjadi ketika masih berada di Samudra merah. Adapun Red Ocean / samudra merah sendiri adalah gambaran persaingan bisnis yang ada saat ini. Perusahaan yang masih berada di samudra merah dia tidak akan bisa lepas dari adanya persaingan bebas dengan para competitor sehingga tidak bisa menolak terjadinya perang harga dengan pesaing.
Mengapa Penting untuk Menciptakan Samudra Biru?
Pada dunia industry yang mana tingkat persaingan cenderung semakin
meningkat maka menciptakan samudra biru menjadi sebuah tuntutan yang harus
dilakukan oleh para pelaku bisnis. Kemajuan teknologi, trend gaya hidup
masyarakat yang sudah berubah memungkinkan terjadinya perubahan permintaan
konsumen pada suatu produk. Banyak juga para pemasok / produsen yang
menghasilkan ragam produk dan jasa yang belum pernah kita temui sebelumnya di
pasaran sehingga terjadi supply barang melebihi permintaan. Perusahaan yang
tetap bertahan di samudra merah akan berusaha menaikkan penjualannya dengan
menambah anggaran promosi namun disisi lain pendapatannya tidak bertambah. Jika
ini yang terjadi maka lambat laun perusahaan tersebut akan mengalami
kebangkrutan.
Prinsip Dasar Blue Ocean Strategy
Dalam menerapkan Strategy samudra biru setidaknya ada 6 prinsip atau
kerangka permikiran sebagai berikut:
1. Merekontruksi batasan-batasan pasar
Tahap paling awal yang harus dilakukan adalah menetapkan batasan-batasan
pasar sehingga bisa mengetahui target pasar yang sesuai dengan produk yang akan
dikembangkan nanti. Pelajarilah produk pesaing dan kenali hambatan-hambatan
yang mereka alami sehingga hambatan-hambatan tersebut akan menjadi poin penting
bagi inovasi yang nanti akan dikembangkan.
2. Focus kepada gambaran besar, bukan angka-angka
Pada fase ini cobalah untuk focus membuat sebuah gambaran yang nyata dari
produk yang akan dikembangkan. Disini anda tidak lagi membahas bagaimana
meningkatkan pangsa pasar, memangkas biaya atau menangkap semen pasar baru.
Disini bukan waktunya bagi anda untuk berhitung untung berapa yang akan anda
dapatkan, berapa harga yang cocok untuk anda jual dan berapa modal yang harus
anda keluarkan untuk pengembangan. Anda harus bisa memvisualisasikan strategi
pengembangan yang tepat untuk menuju ke samudra biru. Jadi fokuskan pada
bagaimana anda bisa membuat alur proses yang terstruktur untuk mewujudkannya.
Pada tahap ini anda bisa menggunakan Bisnis Canvas Model sebagai alat analisa
dan menterjemahkan Desain Thinking anda
3. Menjangkau melampaui permintaan yang ada
Pada fase ini anda harus berfikir outside of the box, anda harus berusaha
bagaimana bisa menyediakan suatu produk atau system yang bahkan belum pernah
dipikirkan oleh orang sebelumnya. Alih-alih anda berfokus pada perbedaan ,
disini anda perlu mengembangkan hal-hal yang dihargai pembeli secara umum.
Artinya disini anda seolah-olah menjadi manusia yang konyol namun anda meyakini
bahwa produk yang anda kembangkan nanti akan menjadi produk yang paling dicari
pada masa yang akan datang..
4. Melakukan rangkaian strategis dengan tepat
Perusahaan perlu membangun strategi samudra biru dalam suatu rangkaian
utilitas pembeli, harga, biaya dan pengadopsian. Apakah produk anda akan dinilai istimewa oleh
konsumen, apa alasan konsumen memilih produk anda dibandingkan produk pesaing.
Jika persepsi konsumen menilai bahwa tidak ada bedanya antara produk anda
dengan produk pesaing maka lupakan strategi samudra biru dan coba pikirkan lagi
hal yang baru untuk memberikan unsur pembeda bagi produk anda.
Perusahaan perlu membuat sebuah peta manfaat yang akan dirasakan oleh
konsumen seperti cara pembelian, pengiriman, penggunaan, pelengkap, perawatan
dan pembuangan. Produk anda harus memberikan nilai manfaat yang lebih besar
dibandingkan manfaat yang dirasakan oleh para konsumen anda ketika menggunakan
produk pesaing.
Buatlah perencanaan strategis terkait dengan manfaat produk yang anda
kembangkan seperti kenyamanan saat pemakaian, risiko, produktifitas konsumen,
citra dan dampak terhadap lingkungan untuk membantu penajaman analisis.
5. Mengatasi hambatan dalam organisasi
Ada 4 rintangan organisasi yang mungkin akan ditemui dalam mengeksekusi
strategi yang telah dibuat yaitu :
1) Rintangan
kognitif, yaitu adalah bagaimana kita dapat merubah pandangan organisasi yang
sudah melekat dengan status quo, dalam hal ini status quo adalah mempertahankan
apa yang ada karena dianggap sudah cukup baik. Status quo berkaitan dengan
kenyamanan, perubahan menuju samudra biru pastinya akan mengusik kenyamanan
sebagian dari anggota organisasi atau perusahaan. Maka ini akan menjadi
rintangan yang harus anda deteksi dan anda eleminir.
2) Rintangan
sumber daya, adalah bagaimana anda bisa mengatasi keterbatasan sumberdaya dalam
upaya untuk melakukan pengembangan. Pada kondisi ini anda harus bisa
memilah-milah mana saja kegiatan yang memiliki input smber daya rendah namun
menghasilkan keuntungan yang tinggti (Hot Spots), kegiatan-kegiatan yang
memiliki input sumber daya tinggi namun dampak kinerjanya rendah (Cold Spots),
serta bagaimana anda bisa mengkolaborasikan kelebihan sumber daya anda di suatu
unit untuk mengisi celah kekurangan sumber daya di unit lain. Disini anda harus
tepat dalam mengkolaborasikan sumber daya yang anda miliki agar memberikan
dampak kinerja yang efektif dan efisien.
3) Rintangan
politik. Pengaruh politik merupakan sebuah realitas yang tidak bisa dihindari
dalam kehidupan publik dan korporat. Dalam suatu perusaahaan yang sudah masuk
dalam tahap eksekusi bisa dipastikan akan ada iblis yang menjadi pengganggu dan
malaikat yang akan menjadi penyelamat perusahaan. Tugas anda disini adalah
a) Bagaimana
anda mendeteksi dan membungkam siapa saja yang berpotensi menjadi iblis yang
akan terus menentang anda dan memberikan kontribusi besar bagi rusaknya
strategi samudra biru di masa yang akan datang.
b) Mendeteksi
dan merangkul siapa malaikat atau pihak-pihak yang akan berafiliasi kepada
anda, melakukan pembelaan terhadap kepentingan-kepentingan yang anda miliki dan
memberikan kontribusi besar bagi keberhasilan strategi benua biru yang telah
anda canangkan
c) Menemukan
sosok yang sangat disegani dan piawai secara politis untuk berdiri dalam
jajaran tim manajemen anda yang bisa memberikan rekomendasi rencana kebijakan
yang benar dan tidak masuk ke dalam jebakan kebijakan yang kontraproduktif
dengan visi misi anda.
6. Mengintegrasikan eksekusi dalam strategi
Ketakutan untuk keluar dari zona nyaman akan dirasakan oleh banyak pihak
di dalam perusahaan. Para pegawai yang tidak dilibatkan mungkin akan merasa
khawatir apakah mereka masih akan ikut dalam manajemen yang baru atau malah
ditinggalkan karena skill dan tenaga mereka sudah tidak relevan lagi dengan
dengan produk yang sedang dikembangkan. Maka dari itu perusahaan harus
melakukan proses yang adil dengan menggunakan prinsip 3E yaitu Engagement,
explanation dan expectation clarity. Perusahaan sebisa mungkin harus melibatkan
karyawan untuk tetap menciptakan suasana yang kondusif pada tahap perubahan
menuju Blue Ocean Strategy karena ketidakterlibatan karyawan akan menimbulkan
persepsi yang tidak adil bagi mereka, sedangkan proses yang tidak adil bisa
merusak eksekusi strategi. Untuk itu libatkanlah para karyawan, beri mereka penjelasan
yang jelas dan tegas serta tidak ambigu / multitafsir, sampaikan juga apa
harapan-harapan dari manajemen. Walaupun harapan manajemen mungkin terlihat
berat tapi harus disampaikan agar karyawan tahu bagaimana standar kerja yang
diinginkan sehingga mereka akan mengetahui kapan saatnya perusahaan akan
memberikan reward atau punishment kepada para karyawan.
Kerangka Kerja Dan Alat Analisis
Blue Ocean Strategy menyediakan pendekatan sistematis yang nantinya akan
membuat persaingan sudah tidak lagi relevan. Perusahaan sudah mampu melepaskan
dari dari ceruk pasar yang diperebutkan dengan para pesaing. Kerangka kerja dan
alat analisis ini diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam menciptakan dan
menangkap samudra biru.
1.
Kerangka kerja empat langkah
Untuk mendobrak dilema pemikiran untuk memilih langkah yang terbaik
diantara keputusan melakukan kebijakan diferensiasi atau biaya rendah, serta
untuk menciptakan kurva nilai yang baru terdapat empat langkah dan pertanyaan
kunci untuk menantang logika strategi dan model bisnis sebuah industri (Kim
& Mauborgne, 2005)
a) Hapuskan,
factor apa saja yang harus dihapuskan dari factor-faktor yang telah
diterima oleh industry
b) Kurangi,
factor apa saja yang harus dikurangi hingga dibawah standar industri
c) Tingkatkan,
factor apa saja yang harus ditingkatkan hingga diatas standar industri
d) Ciptakan,
factor apa saja yang belum pernah ditawarkan industry sehingga harus diciptakan
2.
Kerangka kerja enam langkah
a) Mencermati
industri-industri alternative, perusahaan tidak hanya bersaing dengan
perusahaan lain dalam industrinya tetapi juga bersaing dengan perusahaan dalam
industry lain yang memproduksi produk alternative.
b) Mencermati
kelompok-kelompok strategis dalam industry
c) Mencermati
rantai pembeli
d) Mencermati
penawaran produk dan jasa pelengkap
e) Mencermati
daya tarik emosional atau fungsional bagi pembeli
f) Mencermati
waktu
Contoh perusahaan yang masuk
kedalah strategy samudra biru:
Dulu celana katun pada awal pekembangannya hanya diproduksi
oleh sedikit produsen. Perusahaan-perusahaan ini sukses membuat terobosan dan
menciptakan pasar baru yang sebelumnya belum ada. Mereka paa produsen celana
katun mengerti apa yang diinginkan oleh masyarakat untuk bisa memiliki pakaian
yang trendi namun harganya relative murah. Pada saat inilah proses inovasi
samudra biru terbentuk.
Dengan biaya produksi yang relative rendah, Pada masa itu para produsen
berhasil menjual celana katun yang bisa dipakai oleh pria dan wanita dengan
harga yang jauh lebih murah daripada harga celana jeans.
Kesuksesan para produsen celana katun ini menjadikan banyak para
pengusaha yang ikut-ikutan memproduksi jenis celana katun sehingga pada
beberapa tahun kemudian kondisi persaingan sudah mencapai titik tertinggi dan
pada saat inilah pasar berubah kembali ke samudra merah. Karena saat ini
kondisinya sudah kembali ke samudra merah maka kita kisa saksikan bahwa para
produsen celana katun mulai memangkas harga jualnya. Di beberapa marketplace
bahkan ada yang menjual celana katun dengan harga hanya Rp 50.000 per potong.
Pada saat seperti ini maka produsen harus kembali melakukan inovasi untuk bisa
keluar dari persaingan di samudra merah.
Menyelaraskan Proporsi Nilai, Laba & Proposisi Orang.
Sebuah perusahaan yang sudah
masuk ke dalam samudra biru maka dia harus bisa menyelaraskan antara proposisi
nilai, laba dan orang. Proposisi adalah pernyataan dalam kalimat yang bisa
dimilai benar maupun salahnya. Proposisi merupana unit terkecil dari pemikiran
yang mengandung makna yang utuh atau sempurna. Dalam kaitannya dengan strategi
samudra, disini maksud penulis adalah bahwa sebuah perusahaan yang sudah masuk
ke samudra biru tidak bisa memfokuskan arah bisnisnya hanya cenderungan kepada
nilai bisnisnya, keuntungannya maupun prestise yang akan didapatkan. Tapi bisa
menggabungkan semua unsur dalam satu kesatuan utuh. Perusahaan harus bisa
memberikan manfaat dan solusi yang memuaskan dan
memberikan nilai kepada pelanggan. Perusahaan juga harus bisa
memastikan bahwa setelah masuk ke samudra biru maka perusahaan bisa
meningkatkan laba penjualannya tanpa meninggalkan factor lainnya (proposisi
nilai dan proposisi orang), dengan tetap menjaga agar factor lain tersebut
tetap berjalan dengan baik. Perusahaan juga harus adil dalam memperlakukan
karyawannya (Proposisi orang). Mereka dituntut agar bekerja dengan baik dan
ikut masuk ke ssamudraa biru maka perusahaan juga harus menjaga agar mereka
tepat loyal mendapatkan manfaat dari masuknya perusahaan ke samudra biru.
Disini perusahaan bisa memberikan insentif atau motivas yang positif untuk
mendukung pelaksanaan strategi yang sudah ditetapkan.
Jika ketiga proposisi nilai tidak
berhasil diselaraskan maka program kerja strategis akan terganggu dan ujungnya
inovasi dan upaya penciptaan pasar baru akan menemui kegagalan.
Sekian, terima kasih
Artikel
ini juga di publis di personal Blog totowarsono.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar